Kumpulan Artikel Islami

kumpulan artikel islami, tips-tips islami, muhasabbah, pelajari islam lebih dalam.

Apa sih nasyid itu?








Banyak yang bilang lagu-lagu nasyid itu kampungan, katro, gak modern, dll. Mereka yang menganggap itu semua SALAH karena mereka belum mendengarkannya. Sebagai contoh tim nasyid Gradasi yang begitu harmonis dengan susunan nada yang indah, Justice Voice dengan khas yang gaul, The Messages (Tim Nasyid saya) yang Funcky tapi Syar’i.

Nasyid merupakan cabang seni yang bersendikan Islam, kerana ia mengandungi lirik yang merangkumi pesanan, ingatan,kisah para nabi , seruan dakwah Islamiah dan meniupkan semangat dalam proses pembangunan bangsa dan negara. Perkembangan nasyid yang terus mendapat tempat dihati masyarakat Islam Nusantara telah diasaskan oleh lembaran sejarah yang terpahat usaha padu pelbagai pihak dalam memartabatkan nasyid sebagai wadah seni yang mampu membawa misi dakwah Islamiah ke tengah masyarakat dalam memenuhi tuntutan fitrah berhibur dalam diri manusia.


Jika diteliti perkembangan semasa, dunia hari ini diwarnai dengan hingar-bingar alunan lagu dan irama muzik serba glamour, ini menyebabkan industri nasyid melalui satu persaingan yang sengit untuk terus bertahan sebagai wadah penyebaran dakwah. Kenyataan ini menuntut agar seniman nasyid terus bijaksana dalam meniti perjuangan nasyid tanpa mengabaikan garis panduan yang telah ditetapkan oleh syarak dengan mengambilkira sejarah perkembangan nasyid di Nusantara dan sumbangannya sebagai medium penyebaran dakwah.

Berikut ini saya ambil dari Wikipedia :
Nasyid adalah salah satu seni Islam dalam bidang seni suara.Biasanya merupakan nyanyian yang bercorak Islam dan mengandungi kata-kata nasihat, kisah para nabi, memuji Allah, dan yang sejenisnya. Biasanya nasyid dinyanyikan secara acappela dengan hanya diiringi gendang. Metode ini muncul karena banyak ulama Islam yang melarang penggunaan alat musik kecuali alat musik perkusi.
Nasyid ialah lagu yang biasanya dinyayikan secara kumpulan yang mengandungi seni kata yang berunsurkan Islam. Hj Jalidar Abdul Rahim menjelaskan masyarakat Arab pada zaman dahulu melagukan syair yang bertemakan Munajat dan Selawat dan kerap memilih lagu Arab Misri. Sumber maqam lagu Arab yang digunakan untuk membaca ayat suci Al-Quran dan nyayian lain berunsurkan Islam yang terdengar melalui nasyid dan qasidah sekarang kebanyakkanya datang daripada aliran Arab Iraqi,Hijazi dan Misri disamping tujuh lagi maqam iaitu Banjakka, Hijaz, Musyawaraq, Ras, Jaharka, Sika dan Dukah.

Istilah nasyid menurut masyarakat Indonesia , adalah ganti dari kata qasidah sebagaimana yang dimaklumi di daerah Sumatera dan Kalimantan. Bahkan di daerah-daerah lain ada yang menyebutnya sebagai Tagoni, Samrahan dan sebagainya. Namun jika ditinjau dari bahasa Arab nasyid berasal dari kata nasyada yang bermaksud membangkitkan, memberikan semangat, meneriakkan dan lain-lain.


Orang yang menyanyikan nasyid biasanya disebut munsyid, sedangkan arti munsyid itu sendiri adalah orang yang melantunkan atau membacakan syair.

Nasyid tidak hanya sekedar lagu, akan tetapi memiliki nilai spiritual yang tinggi baik dari segi syairnya maupun munsyidnya. Syair atau lirik nasyid harus memiliki pesan ruhani atau pesan islami yang kuat. Imam Al Mawardi mengatakan bahwa syair-syair yang diungkapkan oleh orang-orang Arab lebih disukai apabila syair itu mampu menumbuhkan rasa waspada terhadap tipuan atau rayuan dunia, cinta kepada akhirat, dan mendorong kepada akhlak yang mulia. Kesimpulannya, syair seperti ini boleh jika selamat atau bebas dari kekejian dan kebohongan.

Munsyid yang menyanyikannya harus mencerminkan kepribadian islami yang kuat. Citra islami harus ada pada diri seorang munsyid. Bisa jadi karena niat munsyid dalam bernyanyi yang tidak benar akan mempengaruhi penyampaian nasyid meskipin lirik nasyid tersebut sudah kuat pesan ruhiahnya.

Bagi munsyid, nasyid merupakan salah satu sarana dalam berdakwah. Oleh karena itu, seorang munsyid harus memahami falsafah berdakwah dalam nasyid, yaitu menyampaikan pesan dalam nasyid agar tersampaikan kepada pendengarnya. Seorang munsyid harus mampu membuat pendengarnya tergerak untuk mengingat Allah dan senantiasa berbuat kebaikan. Setiap syair yang dinyanyikan hanya akan sampai ke hati pendengar apabila dinyanyikan dengan hati, maka sudah merupakan kewajiban bagi seorang munsyid untuk mengaplikasikan nasyid yang disampaikannya dalam kehidupan sehari-hari.

0 komentar:

Posting Komentar